Rabu, 14 September 2011

Cinta di Massa Orientasi
Setelah kelulusan sekolah dasar kira – kira dua hari setelah pengumuman kelulusan, kami melaksanakan tuntutan pemerintah tentang “ WAJIB BELAJAR 9 TAHUN “. Untuk itu kami berdua mendaftar untuk masuk ke SMP N1, berhubung kami juga menjunjung tinggi rasa kebersamaan, keberanian, dan kemandirian, saya dan teman saya mendaftar tampa ditemani oleh orang tua, sebenarnya orang tua kami ingin mendaftarkan kami ,tapi memang kami bukanlah anak yang terlalu patuh, jadi kami menolak ajakan mulia nan tulus itu. Jarak antara Sekolah Dasar tempat kami diluluskan dengan SMP N 1 yang ingin kami masuki kira – kira dua km,itulah jalan yang kami tempuh dengan menggunakan dua buah Wimcyckle 2000 yang saat itu sedang naik daun, kami melintasi rute ini kira – kira empat kali berturut turut, ini semua dikarenakan beberapa alasan, pertama, karena kami datang tampa membawa satupun persyaratan untuk masuk SMP N 1, kedua STTB yang kami bawa belum di legalisir, ketiga karena kami tidak membawa uang untuk membeli formulir,dan yang terakhir karena ada sedikit masalah kecil dalam lambung kami yang memaksa cacing cacing berdemo di sana meminta jata mereka.
Dua hari telah berlalu, saat test masuk sekolah telah dilalui, akhirnya tibala saat pengumuman penerimaan siswa th ajaran 2005/2006 keluar, sungguh tak disangka tak dikira tak diduga ,dua sejoli yang sangan akrab ini diterima di SMP kebanggaan kecamatan tersebut. Hari – hari pun berlalu dan akhirnya tibalah suatu hari yang bisa dikatakan awal dari penderitaan dan juga awal dari kebahagiaan yang membuat hati ini terasa terbawa ke langit yang sangat tinggi, dan dikeilingi Rizoperta dominika nan indah, serta dikipasi oleh tujuh bidadari pelangi dari surga. bagaimana tidak saat hari pernama MOS tahun ajaran ini, saya melihat sesosok bidadari duduk di sudut kelas dan tersenyum tajam kearahku yang semakin membuatku menjadi sangat penasaran akan nama dan kepribadiannya, saat aku melihat fenomena anuggrah Tuhan itu, mulai terlintas difikiranku, “Tuhan Bantulah aku, beritahu aku siapa nama bunga crinum giganteum mu itu”. Tak lama permintaan itu dikirim sang Malaikat, Tuhan menjawabnya dengan cara yang berbeda, saya dan sahabat saya dihukum karena menggunakan seragam sekolah menegah pertaman, bagaimana tidak hanya kami berdua yang menggunakan seragam yang baru dan harum itu. Terhentak di hati ku saat kakak senior itu memanggil dengan nada lantang dan kasar,dengan nada bataknya dan memengan kertas peraturan MOS ia berkata “ hey kau,,kau ini tak bisa baca lai?…..apa kau ini SD nya lulus karena menyogok,……..tertulis jelas,…hari pertama cealon siswa datang untuk mengikuti masa orientasi dengan menggunakan searagam SD,…. Atau kau buta warna?”,dengan sedikit keberanian taman saya menjawab “ kak kami tidak dapat kertas itu karena saat test kami pulang duluan” dengan nada kasarnya kakak galak itu menjawab “ ah uda pintar kali kau,…… tak susah kau anggap soalku?udah.. ku tak mau ambil pusing kau besok buat sebuah puisi dengan nuasa cinta dank kau tujukan kepada orang kelas ini!! Mengerti” selas pagi kami berdua kembali ke sekolah mengesankan ini,tentunya tampa seragam SMP, karena kami anak yang rajin dan selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik dan benar, kami datang dengan sebuah maha karya yang sungguh sangat menarik,bahkan mungkin kalau dilombakan ngak bakal dapat penghargaan bahkan apalagi juara. Mungkin inilah yang disebut orang jawaban do’a dari yang Kuasa,saya yang bertampang lugu dan sedikit mengesankan ini diberi kesempatan untuk membacakan hasil karya pusaka saya, di depan kelas saya membaca puisi cinta ini dengan nada lantang nan merdu, Bening tetesan air yang jatuh dari langit tak sebening hatimu Indah bintang diantara kelamnya malam Tak mengalahkan indahnya matamu Sejuk embun pagi yang membuat asri bumi pertiwi Itulah perasaan ku ketika melihat dirimu Oh bidadariku …… Kaulah penyejuk jiwaku Pendingin hatiku saat terik mentri bersinar Aku tahu ini salah karena kita baru bertemu Tapi perasaan ini juga tak bisa aku tutupi lagi Maukah engkau menjadi kekasihku Bidadari dipojok kelas ini Tepuk tangan riuh sekali,dan tujuh,delapan bahkan lima belas jari dengan jari kaki pun menunjuk ke atas, ternyata itulah penilaian dari teman saya untuk puisi anak ingusan ini,tetapi semua itu tak bisa mengalahkan senyum manis yang tajam dari Lilium bulbeferum yang menusuk perasaanku yang hampir ko’id terbuai cinta, Tak terasa tiga hari telah kami lalui, saat tawa,canda dan duka yang kami alami kini telah menjadi kenangan yang susah untuk dilupakan, dan kini kami telah menjadi siswa siswi sekolah yang harum namanya itu,mungkin Dewi Fortuna sedang bersama saya hingga saya mendapatkan kebahagiaan yang asngat besar,saya,sohib saya dan bidadari kembang kecamatan itu menduduki kelas yang sama yakni kelas VII A. Pada saat hari pertama saya mendapatkan headline news ini, perasaan saya sangat senang dan taktertandingi, kalau digambarkan rasanya seperti menjadi juara pertama di podium paling bergengsi di dunia dalam balapan F1 F1F1 F1. Hari hari pun berlalu saya dan sahabat saya mulai memperluas kekuasaan Persatuan Persahabatan Pemuda,tentunya tak terkecuali dengan Lilium bulbeferum, pendekatan pun mulai dilancarkan, serangan hati pun mulai bermain,dan tak sia sia usaha berat itu pun menghasilkan sebuah PERSAHABATAN.kami berdua pun mengenal dekat satu sama lain ,di sekolah kami bermain bersama, pergi bersama, pulang bersama, jajan bersama,tapi tetap ke WC tentunya tak bersama. Sabtu sore crinum giganteum itu mengajakku makan makan di sebuah gubuk tua bernuansa Timur tengah yang menyediakan menu special Mie ayam ala baba, tetapi karena aku kira ini hanya la ajakan biasa aku mengabaikan nya dengan alasan “ aku baru saja makan bakso ”, sepi, tak terdengar nada pesan masuk dari alat canggih yang sangat dikagumi oleh umat manusia dimasa modern ini,dan aku tak menghiraukan masala ini, tetapi ternyata hal ini berakibat sangat-sangat fatal sekali. Kurang lebih tujuh hari perempuan cantik itu namanya tertulis di papan absen dengan keterangan izin,menimbulkan pertanyaan yang menjadi penasaran yang amat sangat bagiku,aku pun bertanya kepada teman sebangkunya sekaligus sahabat dekatnya,dan dijelaskannya bahwa bidadari mu itu sudah pindah ke kota politan kerena orang tuanya dipindahkan tugas oleh pemerintah,dan kemarin merupakan makan bersama yang terakhir ia harapkan dari kita semua,dan ia ingin menunggu ungkapan perasaan kita semua untuknya ,”tapi dex kamu egois kami tahu saat itu kamu lagi nongkrong di jembatan desa sebelah,dan alasan Bakso itu bohong bukan” kata perempuan yang mencoba memojokkan ku.tentunya dengan sedikit akal licikku aku mencoba untuk meyakinkan bahwa alasan itu benar benar realita,tetapi tetap hatiku sangat terpukul bahkan penyesalan selalu membayangiku, ditambah lagi crinum giganteum tak pernah memberiku kabar. Saat kelas IX,Indonesia mulai kenal akan Friendster dan belum sama sekali mengenal facebook yang sekarang sedang naik daun apalagi Twitter atau situs aitus jejaring sosial lainnya,berhubung saya termasuk manusia yang hanya bisa menggunaka fasilitas tampa berfikir tentang asal mulanya tekhnologi- tekhnologi ini tercipta, saya hanya membuat dan menggunkan Friendster tersebut.tak diduga saat akhir semester,Frindsterku mendapat commen dari Elshi_btf@yahoo.com yang berisikan
Dek da lama ya gx ketemu,……. Gmana sch nya lancr dunk.e iya msi inget ngak saat q ajak kamu untuk makan bareng…..uda fitri da cerita ma q dya da ksi tw semua kan …jd dex q gx mngkn ke sana lgi cause jauh banget dex,,,jd lw u kangen tw rindu ma persahabatan qt dlu u dtang ja ke warung yuk netti…n inget dex pesennya Mie ayam ya…..jangan bakso cause bakso t dx yang buat q gx bsa ngungkapin……. Tx kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar